Halaman

7.30.2012

A Case of You

Saya suka menulis, tapi saya bukan semacam "penulis" atau "writer" dan juga tidak di sibukkan dengan berbagai metafora. Saya suka menulis saja, tanpa alasan yang pasti. Saya juga suka kopi instan yang selalu menemani saya dan cangkir kesukaan saya, yang berbentuk sederhana layaknya cangkir dari Sango dan berlukiskan motif sebuah taman dengan bunga daisy dan cinta sebagai awannya. Sebuah cangkir yang tidak keberatan di isi berulang - ulang untuk memuaskan empunya. Saya suka menulis sambil mendengarkan musik. Tidak selalu punk, noise atau 60s girl groups, tapi juga sekedar pop standard, soul, coldwave, atau iringan orkestra Chopin. Saat ini, ada A Case of You dari Joni Mitchell yang sedang mengalun. Saya suka petikan dulcimernya dan lebih dari itu, liriknya. Mungkin ini efek dari pengalaman pribadi dan situasi saat ini, hehe. It's more than just a love song. Lagu ini tentunya bukan lagu cinta yang cheesy (it's Joni. you know....). Liriknya bertutur tentang rasa yang cukup bijak dan naif di saat bersamaan. Joni menuturkan rasa naif saat berkata "constantly in the darkness, where's that at?". Bahwa ia sebenarnya, dia bukan bintang yang dimaksudkan pria tersebut dan berbicara sedikit sinis dengan "If you want me, I'll be in the bar.". Lagu ini sering terngiang di kepala saya, one of the best of the best love songs. Baris lainnya adalah, " remember that time that you told me, you said love is touching souls, surely you touched mine". MJDO (My Jaw Drops Open). Oke, rasa kasih sayang memang bukan cuma sekedar bergandengan tangan dan nonton di bioskop. Ada sesuatu yang lebih, jauh lebih dari yang dibayangkan and i don't surely know what it is yet. Di baris lain, Joni berkata bahwa "I could drink a case of you, darling. But I would still be on my feet.". Oke, ini tipikal situasi yang sering saya alami. Sometimes, you don't need to be with someone, though he's the double rainbow to you. Karena ada beberapa alasan yang membuat "I'm so much better on my own". Saya nangis waktu dengerin ini pertama kalinya. Bukan karena pengalaman pribadi atau situasi saat ini, tapi karena "Joni, you so feel me! You speak my words!". Oh oke, ini karena pengalaman pribadi. Berlebihan memang, but this is such a fucking goooood song. Tapi saya rasa, meskipun saya tidak memiliki pengalaman seperti ini, lagu ini tetap akan jadi lagu kesukaan saya dan saya akan tetap menangis waktu mendengarkan pertama kali. Ada banyak hal yang bisa dicermati dan dilumat dalam - dalam secara lembut. Pastinya, ini lagu yang sangat cocok untuk di dengarkan di dini hari, sebelum tidur. Saat yang menyala cuma lampu meja yang memendarkan cahaya redupnya, suara - suara di luar terasa menjauh dan orang - orang di rumah atau kost sudah tidur karena saat ini sudah pukul 3 pagi, sambil mata resah mau tidur atau melakukan apa lagi dan memikirkan nasib suatu perasaan (engh). Saat yang ada di kamar (dan apparently, kamarmu terasa seperti seluruh dunia yang di convert menjadi satu kotak yang cukup buatmu) hanya kamu seorang. It makes you think, it makes you feel. Selamat dini hari :).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger templates