Halaman

12.26.2013

Petals

"I, when in good humor,
 gives grass its green,
blazon sky blue, and endow the sun
with gold . . ."

Sylvia Plath - Soliloqui of the Solipsist

12.25.2013

Saya ingin menulis sesuatu
yang gak muluk - muluk, effortless,
tapi sebenarnya juga butuh effort yang besar.
Saya ingin menulis sesuatu
yang mana saya berhasil merapikan tiap
benang - benang kusut yang ada di pikiran saya.
Atau mungkin mereka tak perlu dirapikan?
Biarkan begitu saja seperti adanya mereka?
Ruwet dan kruwel.
Tapi saya ingin dapat menata tiap kata sesuai
apa yang ada di pikiran saya.
Saya punya pikiran yang tiap idenya, tiap katanya,
terpisah satu dengan yang lain.
Tulisan saya tak pernah seperti rajutan saya,
yang meskipun tak cukup bagus,
tapi dapat terkait satu dengan yang lain,
dengan bantuan dari jemari dan hakpen.
Kata - kata saya tak pernah mampu saya rajut
sesuai keinginan saya.
Atay mungkin saya harus lebih kalem dan tidak
se-perfeksionis ini dengan diri sendiri?
Mungkin saya harus membiarkan tiap kata
mengalir begitu saja, saling terkait satu dengan yang lain,
bergandengan dan tidak pernah terputus,
dan menciptakan suatu ikatan yang hanya mereka sendiri yang tau.
Saya ingin menulis sesuatu,
tapi apalah tulisan saya kalau hanya gundah gulana
dan keluh kesah?
Curhat melulu tentang masalah pribadi yang dibesar - besarkan,
atau pamer mengenai hasil rajutan baru.
Apalah artinya?
Atau mungkin memang tidak harus memiliki arti?
Dia adalah dia,
yang cheesy, terkesan belum dewasa,
gegabah dalam mencerna dan mengeluarkan sesuatu?
Mungkin tak semuanya harus memiliki arti
Tak semuanya harus dimaknai
Saya terdengar mencoba aman sejauh ini. ugh.
Saya ingin fearless
Tapi saya selalu punya garis saya sendiri
yang memang sedikit lebih punya belokan yang bengkok
(iyalah, belokan itu bengkok)
Saya harus lebih tenang, mungkin.
mungkin.
Tidak memikirkan suatu hal secara berlebihan
dan mengambil waktu sejenak untuk bernafas
dan entah lah
menghirup semesta ini?
menghembuskan pikiran - pikiran berlebih?
Saya ingin menulis
tentang indahnya puisi
bentuk puisi yang seperti air
seperti laut
dimana dataran menenggelamkan dirinya
dan tak tersesat
karena ia hanya bepergian
cuma bepergian.
bukan, bukan travelling yang sedang semarak
digembar - gemborkan orang - orang
yang ingin bebas,
ingin melihat banyak hal,
yang tak nyaman dengan apa yang ia miliki,
yang ingin perubahan,
yang tak pernah puas.
Lalu apa saya?
Saya bisa betah seminggu di rumah tak kemana - mana saat liburan,
kecuali mungkin membeli bahan makanan.
Berjam - jam membaca, merajut, mengelap kamera, menonton film
yang terkadang sudah saya tonton berulang - ulang.
Saya mungkin tidak butuh perubahan,
tidak butuh revolusi dan menggaungkannya layaknya mahasiswa sayap kiri,
tidak butuh ikut debat dan menjadi pahlawan bagi kaum miskin
dan tak berpendidikan,
tidak butuh melihat banyak negara dan budaya.
Hmmm, jalan - jalan memang menyenangkan tampaknya,
tapi di rumah saja saya juga lebih dari senang.
Melihat cat - cat rumah di India dengan warna biru bunda maria, pink muda,
dan hijau pupus seperti foto para penjelajah
di instagram yang memfilter foto mereka dengan vscocam,
tampak cute memang.
Tapi merajut dirumah, membaca buku, menonton film,
juga sudah sangat menyenangkan.
Dan membaca buku
sudah menjadi perjalanan bagi saya.
Merayapi tiap lorong di sudut - sudut kata,
meraba- raba jalanan yang diciptakan penulis,
bepergian di dalam riuhnya kata - kata.
Apa mungkin saya terlalu nyaman di comfort zone?
Nggak tahu
Mungkin kadang yang dibutuhkan orang bukan berpindah - pindah mencari tempat baru
tapi menciptakan tempat itu sendiri.
Bukan singgah dan menetap di tempat orang lain.
Dan mungkin kita bisa berbagi tempat.
Karena sendiri ditemani buku dan benang bisa jadi membosankan
di suatu saat.
Mungkin kita butuh teman,
yang mampu berdiam bersama,
dan menikmati waktu dalam hening.
Mungkin kita tidak butuh teman yang penuh visi bertele - tele,
yang mana kita dapat mempunyai obrolan intelektual
dan membahas fisika quantum, isu agama yang tak pernah habis,
dan ya terserah intelektual macam apa yang kalian mau.
Mungkin kita cuma butuh percakapan biasa,
yang sederhana,
tentang masa kecil mungkin?
Ups itu sangat personal ya?
Hmm, but you can always tell that
to those whom you feel comfy with.
Kembali ke kenyamanan,
sekarang saya ingin ke kasur,
menyamankan tubuh dan bersahabat dengan
diri sendiri,
menerima telefon dari pacar,
yang entah mampu memahami cerita saya sejam yang tadi atau tidak.
(something happened an hour ago. seriously)








12.11.2013

Maybe I Need You

"Maybe I didn’t even know was here ‘til I saw you holding me
Give me one room to come home to
give me the palm of your hand
Every strand of my hair is a kite string
and I have been blue in the face with your sky..."
 
A reading of Maybe I Need You from Andrea Gibson, here's the link to my soundcloud.
I love her poems so much I just want to write poems again. It was raining, and I cried over her beautifully painful poems.
 
*
 
The winter I told you I think icicles are magic,
you stole an enormous icicle from a neighbors shingle
and gave it to me as a gift
I kept it in my freezer for seven months
until the day I hurt my foot
and needed something to reduce the swelling
Love isn’t always magic
sometimes it’s just melting
or it’s black and blue
where it hurts the most
Last night I saw your ghost
pedalling a bicycle with a basket
towards a moon as full as my heavy head
and I wanted nothing more than to be sitting in that basket
like ET with my glowing heart glowing right through my chest
and my glowing finger pointing in the direction of our home
Two years ago I said I never want to write our break up poem;
you built me a time capsule full of big league chew
and promised to never burst my bubble
I loved you from our first date at the batting cages
when I missed 23 balls in a row
and you looked at me
like I was a home run in the ninth inning of the world series
Now every time I hear the word, ‘love’, I think going, going…
The first week you were gone,
I kept seeing your hand wave goodbye
like a windshield wiper in a flooding car
in the last real moment I believed the hurricane would let me out alive
Yesterday I carved your name into the surface of an ice cube
then held it against my chest ‘til it melted into my aching pores
Today I cried so hard the neighbors knocked on my door
and asked if I wanted to borrow some sugar
I told them I left my sweet tooth in your belly button
Love isn’t always magic
but if I offered my life to the magician
if I told her to cut me in half
So tonight I could come to you whole
and ask for you back
would you listen
for this dark alley love song
For the winter we heated our home from the steam off our own bodies?
I wrote you too many poems in a language I did not yet know how to speak
But I know now it doesn’t matter how well I say grace
if I am sitting at a table where I am offering no bread to eat
So this is my wheat field;
you can have every acre, Love
This is my garden song
This is my fist fight
with that bitter frost
Tonight I begged another stage light to become that back alley street lamp that we danced beneath
the night your warm mouth fell on my timid cheek
as I sang, maybe I need you
off key
but in tune
Maybe I need you the way that big moon needs that open sea
Maybe I didn’t even know was here ‘til I saw you holding me
Give me one room to come home to
give me the palm of your hand
Every strand of my hair is a kite string
and I have been blue in the face with your sky
crying a flood over Iowa so you mother can wake to Venice
Lover, I smashed my glass slipper to build a stained glass window for every wall inside my chest
Now my heart is a pressed flower and a tattered Bible
It is the one verse you can trust
So I’m putting all of my words in your collection plate
I am setting the table with bread and grace
My knees are bent
like the corner of a page
I am saving your place

12.02.2013

Bear House

From going out in the bushes and visit a buddhist temple to make a teaser video,  having Marie Antoinnette lunch, coming to a small gig featuring my friend Deasy, and hunting for some yarns and bows, here you go. Some of them are featured on Bear House Magz on page 18 to 24! So honored to be a part of them! The good news is, you can download it for free :).




















Blogger templates