Gleaming of the crystal clear sea, it beams.
Dreaming of sun drenched sea, she dreams.
5.23.2015
5.05.2015
Tentang Bakwan Goreng isi Sayur
Resep ini dan kegiatan memasaknya sudah saya lakukan 2 minggu yang lalu sepertinya dan sebenarnya. Cuma untuk menulis di blog, waktunya tidak banyak. Saya bekerja di kantor beberapa bulan ini. Tidak percaya kan? Eittts... cuma 2 kali seminggu, tapi di rumah tetap ada kerjaan. Waktu senggang tidak cukup banyak. Tapi saya suka membaca buku, merajut, mengisi sudoku, dan memasak cemilan! Dari kegiatan membuat kue hingga makanan berat, kesukaan saya adalah membuat cemilan atau small bites. Seperti pisang goreng (gampang, buuk. hehehe), pie buah ukuran mini, dan yang terakhir dan sempat saya dokumentasikan (meskipun nggak cukup lengkap) adalah Brocooli and Carrot Fritters alias Dadar Brokoli dan Wortel atau bisa juga Bakwan Goreng Brokoli - Wortel Diselipin Keju. Hampir seperti Dadar Jagung, cuma beda diisinya aja. Saya seorang pemakan sayuran dan ikan laut, jadinya bikinnya begini.
Waktu itu hari Rabu. Paginya saya kuliah dan langsung pergi ke pasar selepas kuliah. Hari itu bukan jadwal bekerja saya di kantor, jadi saya memutuskan untuk masak masakan! Di pasar, saya beli brokoli. Karena di rumah sudah ada bahan - bahan lain, seperti wortel dan keju. Selalu ada yang wangi dari bau sayuran, daging, dan keringat ibu - ibu di pasar. Mama saya tidak pernah suka ke pasar, ia orang yang jengah dengan hal - hal berlumpur dan kotor. Tapi, papa saya sekaligus guru memasak saya, dulu suka sekali membawa saya ke pasar. Kadang bahkan saat tengah malam, sekedar melihat sayur dan buah diturunkan pertama kali dari truk - truk besar. Perjalanan dari pasar ke rumah tidak cukup jauh. Naik motor 10 menit sudah sampai.
Sesampai di rumah, saya siapkan bahan - bahannya. Ada 1 buah brokoli ukuran sedang, 2 buah telur berukuran kecil (saya lebih suka telur berukuran kecil. imut sih. hehe), 85 gram tepung bakwan, 50 gram keju cheddar (parmesan juga boleh), satu buah wortel ukuran besar, , satu siung bawang putih (digeprek dan diiris kecil-kecil), sejumput merica, setengah sendok teh garam, dan minyak sayur untuk memasak (yang pakai minyak sawit, minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak jagung juga boleh.).
First thing first, brokoli adalah bintang dari resep ini. Jadi, yang dipersiapkan dengan khusyuk adalah doi. Ouwhkayh, jadi brokolinya dipotek kecil - kecil tuh batangnya. Sehingga dari batang brokoli yang rimbun, terciptalah atom - atom brokoli yang tersebar. Setelah dipotek-potek, batang - batang kecil tersebut di kukus selama 5 menit supaya lemas (hehe, kalo udaranya panas jadi lemas, buuk).
Berkat kamera ponsel yang tidak terlalu bagus dan karena faktor artistik, sehingga beginilah penampakan semangkuk brokoli yang sudah lemas.
Setelah lemas, masukkan brokoli dan wortel yang sudah dipotong panjang - panjang ke dalam food processor. Digilaslah di dalam food processor hingga kedua sayur tersebut menjadi adonan.
Di mangkuk lain, campur tepung bakwan, telur, keju, bawang putih, merica, dan garam. Aduk hingga rata, lalu masukkan adonan brokoli dan wortel ke dalamnya. Boleh diaduk pakai pengocok (eiits..). In this case, saya pakai garpu aja, malas cari pengocok alias whisk di lemari dapur.
Beginilah penampakan adonan basah berikut, pemirsa.
Kalau sudah begini, tinggal ambil scoop atau sendok dan taruh di dalam minyak yang panas. Jangan lupa, masak dalam api kecil. Biar warnanya bagus dan matangnya rata.
Lalu, dikarenakan saya tidak berbakat dalam hal menata makanan dan membentuknya menjadi dadar atau bakwan goreng yang bagus. Penampakannya begini. Yang penting komposisi foto dan guna makanan adalah untuk dimakan.
Tapi, seperti kata pepatah, don't judge a book by its cover (adaaa). Coba deh tengok bagian dalam bakwan goreng ini.
Warna - warni dan cukup trippy. Bayangin makan bakwan goreng gak habis - habis rasanya dan saat perjalanan kulinermu belum selesai, lelehan keju lumer di dalam mulutmu. Mengisi tiap celah - celah kosong di mulutmu dan menyelimuti lidahmu dengan rasa asam gemasnya. Awwwh...siang itu, saya membaca buku di teras rumah sambil menghabiskan bakwan goreng ini, sambil melihat anak - anak di depan rumah mencari cuyu di selokan.
nb: Posting ini rasanya memang tidak lengkap untuk sebuah resep memasak. Awalnya saya memang tidak punya niat untuk membuat resep ini. Sehingga, tidak semua proses dapat saya dokumentasikan. Lagipula, yang sangat menyenangkan dari kegiatan ini adalah memasak itu sendiri. Melihat tiap bahan bercampur jadi satu, melihat wortel dan brokoli hancur menjadi remah - remah halus di dalam food processor, dan menikmati waktu yang cukup lama untuk menggoreng hingga mengembang. Senang sekali rasanya. Saya harus lebih sering menyempatkan diri untuk menghibur diri!
Waktu itu hari Rabu. Paginya saya kuliah dan langsung pergi ke pasar selepas kuliah. Hari itu bukan jadwal bekerja saya di kantor, jadi saya memutuskan untuk masak masakan! Di pasar, saya beli brokoli. Karena di rumah sudah ada bahan - bahan lain, seperti wortel dan keju. Selalu ada yang wangi dari bau sayuran, daging, dan keringat ibu - ibu di pasar. Mama saya tidak pernah suka ke pasar, ia orang yang jengah dengan hal - hal berlumpur dan kotor. Tapi, papa saya sekaligus guru memasak saya, dulu suka sekali membawa saya ke pasar. Kadang bahkan saat tengah malam, sekedar melihat sayur dan buah diturunkan pertama kali dari truk - truk besar. Perjalanan dari pasar ke rumah tidak cukup jauh. Naik motor 10 menit sudah sampai.
Sesampai di rumah, saya siapkan bahan - bahannya. Ada 1 buah brokoli ukuran sedang, 2 buah telur berukuran kecil (saya lebih suka telur berukuran kecil. imut sih. hehe), 85 gram tepung bakwan, 50 gram keju cheddar (parmesan juga boleh), satu buah wortel ukuran besar, , satu siung bawang putih (digeprek dan diiris kecil-kecil), sejumput merica, setengah sendok teh garam, dan minyak sayur untuk memasak (yang pakai minyak sawit, minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak jagung juga boleh.).
First thing first, brokoli adalah bintang dari resep ini. Jadi, yang dipersiapkan dengan khusyuk adalah doi. Ouwhkayh, jadi brokolinya dipotek kecil - kecil tuh batangnya. Sehingga dari batang brokoli yang rimbun, terciptalah atom - atom brokoli yang tersebar. Setelah dipotek-potek, batang - batang kecil tersebut di kukus selama 5 menit supaya lemas (hehe, kalo udaranya panas jadi lemas, buuk).
Berkat kamera ponsel yang tidak terlalu bagus dan karena faktor artistik, sehingga beginilah penampakan semangkuk brokoli yang sudah lemas.
Setelah lemas, masukkan brokoli dan wortel yang sudah dipotong panjang - panjang ke dalam food processor. Digilaslah di dalam food processor hingga kedua sayur tersebut menjadi adonan.
Di mangkuk lain, campur tepung bakwan, telur, keju, bawang putih, merica, dan garam. Aduk hingga rata, lalu masukkan adonan brokoli dan wortel ke dalamnya. Boleh diaduk pakai pengocok (eiits..). In this case, saya pakai garpu aja, malas cari pengocok alias whisk di lemari dapur.
Beginilah penampakan adonan basah berikut, pemirsa.
Kalau sudah begini, tinggal ambil scoop atau sendok dan taruh di dalam minyak yang panas. Jangan lupa, masak dalam api kecil. Biar warnanya bagus dan matangnya rata.
Lalu, dikarenakan saya tidak berbakat dalam hal menata makanan dan membentuknya menjadi dadar atau bakwan goreng yang bagus. Penampakannya begini. Yang penting komposisi foto dan guna makanan adalah untuk dimakan.
Tapi, seperti kata pepatah, don't judge a book by its cover (adaaa). Coba deh tengok bagian dalam bakwan goreng ini.
Warna - warni dan cukup trippy. Bayangin makan bakwan goreng gak habis - habis rasanya dan saat perjalanan kulinermu belum selesai, lelehan keju lumer di dalam mulutmu. Mengisi tiap celah - celah kosong di mulutmu dan menyelimuti lidahmu dengan rasa asam gemasnya. Awwwh...siang itu, saya membaca buku di teras rumah sambil menghabiskan bakwan goreng ini, sambil melihat anak - anak di depan rumah mencari cuyu di selokan.
nb: Posting ini rasanya memang tidak lengkap untuk sebuah resep memasak. Awalnya saya memang tidak punya niat untuk membuat resep ini. Sehingga, tidak semua proses dapat saya dokumentasikan. Lagipula, yang sangat menyenangkan dari kegiatan ini adalah memasak itu sendiri. Melihat tiap bahan bercampur jadi satu, melihat wortel dan brokoli hancur menjadi remah - remah halus di dalam food processor, dan menikmati waktu yang cukup lama untuk menggoreng hingga mengembang. Senang sekali rasanya. Saya harus lebih sering menyempatkan diri untuk menghibur diri!
Langganan:
Postingan (Atom)